SINDO-NTT.COM – ROTE NDAO
Setiap Tahun Pemerintah Kabupaten Rote Ndao musti membayar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ke Pembangkit Listrik Negera (PLN) Rayon Rote Ndao mencapai miliaran rupiah
Ini di bayarkan setiap Bulan dengan rincian Senilai Rp. 85 Juta
Tidak paus dengan hal ini Bupati Rote Ndao Paulus Henuk bergerak untuk telusuri, dengan anggaran begitu besar, apa yang didapatkan dari PLN
Demikian dikatakan Bupati Paulus Henuk pada acara menyambut Kontingen Perisai diri Rote Ndao dalam ajang kejuaraan Pencak Silat Internasional Championship Antar Pelajar Dan umum di Rumah Jabatan Bupati Rote Ndao, Senin (28/04/2029)
“Setiap bulan Rp 85 juta kalau dikalikan 12 bulan, maka sudah capai Miliaran Rupiah, ini sudah berlangsung beberapa tahun,” Ucap Bupati Paul Henuk
Bupati Paul Henuk mengakui kalau dirinya sudah bertemu Langsung kepala PLN Rayon Rote Ndao untuk mempertanyakan hal ini, kemudian kepala PLN Rote Ndao sendiri mengakui tidak tau dana Miliaran Rupiah itu digunakan untuk apa
“saya tanya itu kepala PLN, apa yang bapak berikan ke kami sehingga kami harus bayar ke Bapak Rp 85 juta setiap Bulan, Dia sendiri tidak tahu, Kepala PLN-nya tidak tahu dia terima itu uang untuk untuk apa?, saya juga panggil Kepala Bagian Umum, Saya bilang, bayar Rp 85 juta tiap bulan ke PLN itu, masih jawaban yang sama, kepala bagian umum bilang itu sudah Bapak, saya juga tidak tahu Untuk apa,” ujar Paul Henuk
Sepertinya uang Miliaran Rupiah itu digunakan untuk pembayaran penerangan di jalan umum, namun lampu semua dijalan umum tidak ada yang menyala
“Hari Jumat kemarin Saya sudah hentikan, tidak boleh lagi bayar, sambil menunggu mereka audit seluruh lampu-lampu jalan di Rote Mana yang hidup, mana yang mati Dan pasang meteran, Jadi saya tahu berapa yang kita pakai,” Tandasnya
Melihat Kondisi ini, Bupati Paul Henuk telah memerintahkan Inspektorat Kabupaten Rote Ndao untuk melakukan pemeriksaan, menelusuri siapa otak di balik hal ini
“Saya perintahkan Kepala inspektorat buat surat, saya tanda tangan untuk periksa, ini Siapa punya otak Sampai harus bayar Rp 85 juta tiap bulan, harus cari tahu, Siapa punya otak?, tegas Bupati Paul Henuk (Tim)















