Pelepasliaran Kura-Kura Rote, Menteri Kehutanan : “Tidak Ada Rote Berarti Tidak Ada Indonesia

Tuesday, 21 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SINDONTT.COM – ROTE NDAO
Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, didampingi Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Johni Asadoma, Wakil Bupati Rote Ndao Apremoi Dudelusy Dethan, sejumlah pejabat dan mitra konservasi, melakukan pelepasliaran 20 individu Kura-Kura Rote (_Chelodina mccordi_) di Danau Ledulu, Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao, pada Selasa (21/10/2025).

Kegiatan diselenggarakan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia

Dalam sambutan sebelum pelepasan, Raja Juli menegaskan bahwa menjaga Rote sama dengan menjaga Indonesia.

“Tidak ada Rote berarti tidak ada Indonesia. Tanpa kura-kura leher panjang, Kura-Kura Rote, kurot, maka tentu tidak ada Indonesia,” ujarnya.

Menurut Raja Juli, kegiatan pelepasliaran Kura-Kura Rote merupakan bagian dari amanat Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, tentang pasal 33 UUD 1945.

“Ini bagian dari kekayaan Indonesia yang hanya dimiliki oleh Indonesia, dan harus dipertahankan dengan sekuat tenaga kita. Rote ada untuk Indonesia, kura-kura leher panjang ada untuk Indonesia,” ujarnya mengakhiri sambutan.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menyatakan terima kasihnya kepada Menteri Kehutanan.

“Kita berterima kasih kepada Bapak Menteri yang sudah memberikan perhatian bagi perkembangbiakan dari kura-kura leher panjang ini. Kita harapkan masyarakat di sini bisa menjaganya, melestarikannya, supaya hewan ini tidak punah. Dengan perhatian pemerintah yang begitu besar, mari kita sama-sama jaga sehingga ini menjadi salah satu kekayaan reptil kita di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Rote,” ungkap wagub dalam komentar singkatnya.

Menurut Amir Hamidy dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, lembaganya turut memonitor pelestarian Kura-Kura Rote, yang merupakan salah satu spesies reptil endemik di Indonesia. Dalam konteks populasi awal, Kura-Kura Rote merupakan jenis reptil yang paling langka. Indonesia sendiri memiliki 18% dari kekayaan reptil dunia. Karena itu, upaya pelestarian Kura-Kura Rote menjadi perhatian dunia. Hamidy menambahkan, pelepasliaran ini merupakan kali kedua, setelah pertama kali dilakukan pada 2009. Ia berharap partisipasi dari semua pihak dapat menaikkan populasi Kura-Kura Rote.

Baca Juga:  Bupati Paparkan Kondisi Pembangunan keluarga, penanganan Penurunan Stunting Kepada Menteri Wihaji

Senada dengan ungkapan tersebut, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, mengungkapkan bahwa Kura-Kura Rote merupakan satwa yang dilindungi karena jumlah individu di alam sudah sangat menurun. Pudyatmoko menambahkan, pelepasliaran ini merupakan hasil dari penangkaran PT Alam Nusantara Jayatama.

Dalam pengantar pembuka kegiatan, Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan, berterima kasih atas kerja sama berbagai pihak. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah Kabupaten Rote Ndao untuk mendukung upaya konservasi demi menjaga keanekaragaman hayati di Rote Ndao.

“Ini pertanda bahwa kami tidak bekerja sendiri, tetapi ada kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” ujarnya.

Untuk diketahui, pada 1994, Kura-Kura Rote (_Chelodina mccordi_) teridentifikasi sebagai jenis reptil yang berbeda dengan kura-kura leher panjang papua (_Chelodina novaeguineae_). Meski demikian, kegiatan perdagangan Kura-Kura Rote terus meningkat. Berdasarkan hasil monitoring Kementerian Kehutanan pada 2005, tidak ditemukan lagi populasi Kura-Kura Rote di habitat alam.

Pada 2009, dilakukan reintroduksi Kura-Kura Rote sebanyak 40 individu di Danau Peto, Pulau Rote. Kegiatan tersebut menjadi titik awal upaya restorasi populasi Kura-Kura Rote di habitat alam Pulau Rote. Beberapa kegiatan lanjutan yang dilakukan setelah reintroduksi adalah asesmen habitat alam di Pulau Rote, repatriasi Kura-Kura Rote, pembangunan fasilitas instalasi Karantina Hewan di Kupang, penyiapan instalasi pendukung pelepasliaran Kura-Kura Rote di Danau Ledulu dan Lendeoen, serta fasilitasi pembuatan aturan adat “papadak” untuk meningkatkan partisipasi warga sekitar.

Kura-Kura Rote sendiri bertelur sebanyak 3 – 4 kali dalam setahun, dengan jumlah sekali bertelur sebanyak 10 – 25 butir. Masa inkubasi telur antara 3 – 4 bulan. Kura-Kura Rote dapat hidup hingga 20 tahun lebih

Baca Juga:  Letakan Batu Pertama Kantor DPC PDI Perjuangan, Bupati : Harus Jadi Rumah Rakyat dan Simpul Aspirasi

Kegiatan Pelepasliaran Kura-Kura Rote tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari jajaran pejabat dari Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT, hingga Kementerian Kehutanan, serta perwakilan dari PT Alam Nusantara Jayatama, Vantara Nature Rescue and Rehabilitation Center India, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, perwakilan kedutaan Uni Emirat Arab. Turut hadir Charles Matara, pemilik Danau Ledulu, yang menjadi salah satu habitat asli Kura-Kura Rote.
(Humas Pemprov NTT)

Berita Terkait

Upacara Hari Pahlawan Nasional, Wakil Bupati : Perlu Warisi Tiga Teladan Ke Generasi Kini
Bupati Paul Henuk Ajak Generasi Muda Terus Bergerak, Bersatu Membangun Indonesia
Bupati Temui Wamenkes RI, Bahas Pembangunan Fasilitas Kesehatan Dan Penampungan BBM Di Rote Ndao
Prioritaskan Kepentingan Rakyat, Bupati Optimis Proyek Garam Bawa Manfaat Besar Bagi Rote Ndao
Indonesia Peringkat Kedua di Dunia Penyakit TBC, Bupati Rote Ndao Siapkan Langkah Percepatan Penurunan
Bupati Rote Ndao Datangi Kemendagri, Bahas Usulan Pemekaran Desa dan Perubahan Status Kelurahan
HUT Kemerdekaan RI Ke – 80, PT Bo’a Development Gelar Bhakti Sosial, Paket Bantuan di Rote Ndao
Hari Kemerdekaan RI Ke- 80, Seruan Pentingnya Persatuan di Ujung Selatan, Simak Pidato Bupati

Berita Terkait

Monday, 10 November 2025 - 08:34

Upacara Hari Pahlawan Nasional, Wakil Bupati : Perlu Warisi Tiga Teladan Ke Generasi Kini

Tuesday, 28 October 2025 - 14:35

Bupati Paul Henuk Ajak Generasi Muda Terus Bergerak, Bersatu Membangun Indonesia

Wednesday, 22 October 2025 - 20:09

Bupati Temui Wamenkes RI, Bahas Pembangunan Fasilitas Kesehatan Dan Penampungan BBM Di Rote Ndao

Tuesday, 21 October 2025 - 21:24

Pelepasliaran Kura-Kura Rote, Menteri Kehutanan : “Tidak Ada Rote Berarti Tidak Ada Indonesia

Tuesday, 14 October 2025 - 20:30

Prioritaskan Kepentingan Rakyat, Bupati Optimis Proyek Garam Bawa Manfaat Besar Bagi Rote Ndao

Wednesday, 27 August 2025 - 07:06

Indonesia Peringkat Kedua di Dunia Penyakit TBC, Bupati Rote Ndao Siapkan Langkah Percepatan Penurunan

Monday, 25 August 2025 - 23:32

Bupati Rote Ndao Datangi Kemendagri, Bahas Usulan Pemekaran Desa dan Perubahan Status Kelurahan

Sunday, 17 August 2025 - 14:05

HUT Kemerdekaan RI Ke – 80, PT Bo’a Development Gelar Bhakti Sosial, Paket Bantuan di Rote Ndao

Berita Terbaru