SINDONTT.COM – ROTE NDAO
Di bawah mendung atau awan gelap yang menyelimuti Desa Holoama, suara gong dan gendang adat Rote berpadu dengan derap langkah penari Ti’i Langga yang gagah menyambut kedatangan tamu istimewa pada Kamis, (06/11/ 2025)
menjadi hari yang tak hanya menandai pembangunan fisik, tetapi juga penanaman semangat dan cita-cita politik rakyat di ujung selatan Nusantara, Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kantor Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Rote Ndao.
Di Dusun Mondo I, Desa Holoama, Kecamatan Lobalain, merah bendera partai PDI Perjuangan berkibar gaga dalam suasana penuh kekeluargaan, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, MM., menjejakkan kaki di tanah Rote untuk menanam batu pertama — simbol tekad partai untuk tumbuh bersama rakyat, dari akar rumput hingga pucuk kepemimpinan bangsa.
Hasto tak datang sendiri. Ia didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan Dr. Andereas Hugo Pariera, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Stevano Rizki Adranacus, serta Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Ir. Emelia Juliana Nomleni. Hadir pula Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, S.H., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun Rote Ndao yang lebih maju.
“Batu pertama ini bukan sekadar simbol pembangunan gedung, tetapi simbol persatuan, kerja keras, dan gotong royong. Dari Rote, semangat itu kita pancarkan untuk Indonesia,” tutur Bupati Paulus Henuk yang disambut tepuk tangan hangat hadirin.
Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Rote Ndao, Denison Mooy, ST, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas perhatian besar dari DPP dan DPD partai terhadap kabupaten paling selatan Indonesia itu.
“Kami berjanji, kantor ini akan menjadi rumah rakyat, tempat berpikir, berjuang, dan melayani,” ujarnya penuh haru.
Acara yang dibuka dengan prosesi adat penyambutan — pemakaian topi Ti’i Langga dan selendang khas Rote — berlangsung penuh khidmat dan meriah. Doa dipanjatkan oleh Pdt. Nofer Elimas Pelipus Ndao, S.Th, sebagai ungkapan syukur dan harapan agar pembangunan kantor ini menjadi berkah bagi masyarakat dan perjuangan partai.
Setelah prosesi peletakan batu pertama oleh enam tokoh utama, suasana berubah hangat dengan sesi foto bersama, santap siang, dan upacara adat Hus, disertai pacuan kuda dan silat kampung — wujud kearifan lokal yang mempersatukan tradisi dan semangat perjuangan politik.

Tampak hadir pula para pejabat daerah, tokoh masyarakat, aparat keamanan, serta jajaran pengurus PDI Perjuangan dari berbagai tingkatan. Di antara mereka, tersirat rasa bangga bahwa di tanah Holoama, kini sedang tumbuh sebuah lambang perjuangan baru: rumah merah partai yang berakar di bumi Rote dan menjulang bersama rakyat.
Ketika sore mulai merayap, debu lembut di kaki para tamu menjadi saksi bahwa di tanah paling selatan negeri ini, semangat perjuangan tak pernah padam. Ia hidup dalam batu yang diletakkan, dalam tangan-tangan yang bekerja, dan dalam hati yang berjanji: “Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.(tim/nasa)















